Ketika Pilihan Pemimpin Didesak Oleh Orang-orang Tak Ahli

Rabu, 02 Februari 2022 0 Comments



Judul Buku: Muhammad: Generasi Penggema Hujan

Penulis: Tasaro GK

Jumlah halaman: 618 hlm.

Penerbit: Bentang Pustaka

Tanggal-bulan-tahun diterbitkan: Cetakan Keempat, Maret 2018

ISBN: 978-602-291-127-2


Ketika kekayaan dan kekuasaan tidak lagi ditangan. Inilah yang akan memicu peperangan. Utsman yang lemah lembut diangkat menjadi pemimpin berikutnya. Berbahaya sekali pemimpin kalau tidak tegas, dalam artian menuruti segala keinginan bawahan yang tidak kompeten, semua bisa diberi lampu hijau. Utsman menurut saya orangnya nggak enakan, sebab Marwan merupakan sepupunya.


Novel ini menceritakan tentang pemberontakan terhadap Khalifah Usman & Ali, serta berbagai konflik dan peperangan yang muncul dikarenakan keraguan dalam pengambilan keputusan. Hasutan keji membuat kaum muslimin terpecah-belah dan saling bertarung pada perang yang sebenarnya hadir akibat perbedaan pemahaman. Oh iya, ada juga cerita dari tokoh lain bernama Vakshur, jadi ada dua cerita dalam satu novel.


Seorang pemimpin didesak mereka yang tidak ahli, justru keputusannya malah merusak. Mereka dinasehati pemimpin tetapi tidak mengambil nasehat darinya. Padahal pemimpin mereka adalah orang yang berpengalaman. Mereka ingin menang sendiri, merasa tidak membutuhkan arahan, karena menganggap dirinya lebih tahu. Adanya kelompok Khawarij dan kelompok kepentingan lain yang ingin membinasakan khalifah.


Untuk cerita tentu bagus, seperti kisah Abu Dzar Al-Ghifari yang begitu memprihatinkan. Kemudian ada dialog Vakhsur dan Muka Kusut sangat realistis dan mengena. Seperti sedang menjelaskan sejarah dengan cara berdialog antar teman. Semakin lama ceritanya akan semakin menarik, walaupun ada beberapa bagian cenderung membosankan. Kisah Abu Dzar diusir membuat hati saya terenyuh. Mungkin memang Abu Dzar sedikit keras dalam penyampaian, tetapi sampai mengusirnya agak mencengangkan.


Tetap novel ini memiliki kelemahan seperti penggambaran kurang baik, lalu visualisasi cerita sulit dicerna pada beberapa bagian. Seperti, “Dua ujung tongkat kayunya memantul-mantul saking beratnya beban yang dia pikul (hlm. 6).” Aksi cerita sulit dibayangkan atau diimajinasikan. Bahasa kurang mengalir, saya seperti membaca buku terjemahan. 


Untuk nilai buku 7.6 dikarenakan konflik cerita jarang muncul, lalu menguap begitu saja.


Menurut saya alur terlalu lambat. Meski ada beberapa cerita yang powerful, namun sukar dibaca cepat dikarenakan dari segi penjelasan cukup berat. Novel ini tidak terlalu cocok dengan selera saya, sebab saya cenderung menyukai buku yang mudah diselesaikan dan cepat dihabiskan. Tetapi beberapa cerita dalam novel ini memang butuh untuk dicatatkan dalam pikiran, sebab menambah wawasan dan pengalaman kehidupan.


Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat untuk kamu.

0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB