Dimasa
lalu Indonesia dikenal sebagai bangsa pelopor bukan pengikut. Bangsa yang punya
kemandirian,
kepribadian, bukan yang ikut-ikutan. Indonesia bahkan mampu membuat kepentingannya menjadi sebuah kepentingan internasional.
Misal saat kedaulatan Indonesia terancam dengan
hukum laut internasional, Indonesia bisa mengeluarkan deklarasi Juanda demi mengamankan wilayah lautnya, yang
kemudian peraturan itu justru diadopsi menjadi peraturan internasional.
Ketika
banyak negara Asia dan Afrika menjadi daerah jajahan negara Eropa, termasuk
wilayah Papua yang masih berada dibawah Belanda. Indonesia mampu menjadi pelopor dan tuan rumah
Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang berhasil membebaskan banyak negara.
Sejak
menjadi tuan rumah KAA, suara Indonesia di dunia internasional jadi lebih didengar. Kekuatan Indonesia pun
bertambah di forum PBB sehingga dukungan terhadap kembalinya Papua sebagai
bagian Indonesia menguat di PBB dan akhirnya wilayah tersebut kembali ke
Indonesia.
Ketika
dunia mulai terpecah antara Blok Barat dan Blok Timur, Indonesia bangkit
memelopori dengan dibentuknya
Gerakan Non-Blok (GNB)
yang anggotanya menolak untuk ikut menjadi
bagian daripada
Blok Barat berkiblat ke Amerika,
dan Blok Timur berkiblat ke Uni Soviet.
Anggota
GNB ini
bahkan mempunyai jumlah anggota lebih banyak dari Blok Barat dan Blok Timur. Di 2012, GNB atau yang dikenal dengan
istilah The Non-Aligned Movement (NAM) mempunyai 120 negara anggota dan 17
negara pengamat.
Sejarah
kali ini membuktikan
bahwa bangsa kita bisa di dengar suaranya di dunia internasional. Kini saatnya
kita bangkit dan kembali menjadi bangsa yang didengar suaranya. Sejarah juga mencatat begitu banyak orang asing
menjadi kaya atau bahkan super kaya dari Indonesia. Bukan hanya orang asing,
bangsa dan negara asing pun juga
banyak yang kaya raya dikarenakan Indonesia. Puncak kejayaan Belanda ialah saat VOC sedang diatas angin dan sumber penghasilan utamanya yaitu dari kekayaan alam Indonesia.
Bendungan-bendungan yang dibangun
di Belanda itu
dibiayai oleh sumber daya alam Indonesia.
Singapura
menjadi salah satu negara termakmur di dunia juga karena Indonesia. Mereka menjadi
mediator transaksi yang sebagian besar untuk dan dari Indonesia. Pengunjung
terbanyak negeri Singapura juga berasal dari Indonesia. Bahkan Freeport kini menjadi salah satu perusahaan tambang
terkaya di dunia juga karena Timika, Papua, Indonesia.
Begitu
banyak catatan sejarah yang menampilkan betapa lalai bangsa kita, melewatkan
peluang di depan mata dan membiarkan bangsa asing mengeruk kekayaan alam kita.
Apakah kita ingin sejarah terus menerus
mencatat hal yang demikian?
Jika kita mengkaji sejarah, begitu banyak hal yang bisa membuat kita bangga
sebagai orang Indonesia.
Sejarah
mencatat Indonesia sebagai bangsa yang berani dan punya pendirian. Bangsa yang
tidak mudah didikte bangsa lain. Ketika
begitu banyak bangsa yang kehilangan jati diri karena dijajah begitu lama
selama ratusan tahun hingga melupakan bahasa ibu dan menjadikan bahasa penjajah
sebagai bahasa utama, Indonesia justru
memilih bahasa sendiri dan melupakan bahasa asing.
Ketika
begitu banyak negara takluk dan takut pada sekutu karena menjadi kekuatan paling
perkasa setelah memenangkan Perang Dunia II, Indonesia memilih untuk tetap melawan sekutu sebabnya mereka membela kepentingan Belanda di Indonesia.
Begitu
banyaknya hal penting dalam sejarah, yang menunjukkan bangsa kita adalah bangsa
yang punya kepribadian, bangsa yang punya pendirian, bangsa yang tidak mau
didikte, bangsa yang mengutamakan kepentingan nasional diatas lainnya.
Masihkah
bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri dan berkepribadian? Sekali lagi,
sejarah membuktikan bahwa kita mempunyai potensi, dari menerbitkan orang-orang terkaya di
dunia, mendirikan gerakan istimewa, menjadi perintis dari
berbagai macam kehadiran,
tapi sayangnya justru orang asing yang mendapatkan keuntungan
dari kebaikan orang Indonesia.
Jika orang asing bisa sukses membangun bisnis di Indonesia, maka harusnya kita bisa pula meniru
hal yang mereka lakukan. Tidak hanya selalu impor melainkan juga mampu
mengekspor. Tidak hanya menunggu, tetapi juga turut andil dengan bergerak, menghasilkan dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Bahwa kita punya
identitas sebagai bangsa yang kuat, maka itulah yang harusnya kita pegang teguh
dan kita banggakan sebagai masyarakat Indonesia.
Jika ada kritik, saran, pertanyaan dapat dikirimkan ke email aldirahman108@gmail.com.