Seseorang berdoa tanpa arti
Dipandanginya langit seraya parau
Ia berpidato kesusahan hari-harinya
Sebagaimana lupa memasang sabuk
Dan hormat tanpa tindakan
Ia menggaruk-garuk kenangan pahitnya
Sembari tergelak penuh kedukaan
Sebab kucingnya pergi lusa
Dan tak ingin kembali bersamanya
Setelahnya ia sejenak pasrah
Duduk di depan jendela
Meminum kopi yang belum diseduh
Sambil memejamkan hati
Berharap waktu menghapuskan ingatannya
Januari 2022
Jika ada kritik, saran, pertanyaan dapat dikirimkan ke email aldirahman108@gmail.com.
0 Comments:
Posting Komentar
Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.