Melihat Dee di Festival Buku

Selasa, 28 April 2015 0 Comments

Saya membaca buku Dee yang berjudul Supernova edisi pertama. Saya menemukannya di perpustakaan. Pertama kali membaca buku itu saya bingung, karena bahasanya terlalu berat, karena menggunakan bahasa ilmiah. Tapi ketika kita sudah masuk ke dalam jalan ceritanya, maka kita tidak dapat berhenti membaca buku tersebut.

Lalu ada acara Festival Buku Saya Suka Baca, dan ada mbak Dee. Acaranya dimulai pukul sepuluh pagi di Samantha Krida. Dan... saya datang jam dua belas siang, karena jam sembilan ada kuliah. Ternyata acaranya belum selesai, dan yang terpenting mbak Dee juga belum keluar, selamat anda beruntung *dalam hati. Saya kasihan sama yang datang dari jam sepuluh, duduk terus, takutnya pantatnya gitu deh. 

Ada diskusi tentang ub press dan moco. Moco itu sosial media, dan juga bisa membaca buku. Download aplikasinya di playstore, sudah sekitar sepuluh ribu orang yang sudah mendownloadnya.




Dan... Akhirnya saya melihatnya, penulis yang bernama Dewi Lestari, atau biasa disebut Dee. Seorang penyanyi asal Bandung, yang sekarang lebih terkenal sebagai penulis. Mbak Dee juga menulis buku Supernova edisi 1 sampai edisi 5, Rectoverso dan Perahu Kertas.

Sayangnya saya duduk di belakang jadi nggak kelihatan wajahnya langsung, melainkan melalui layar proyektor, terus mau foto juga nggak kelihatan, layar proyektornya difoto juga cahayanya menganggu.

Mbak Dee bilang, katanya dia waktu kecil suka mengkhayal, melamun sekitar dua jam lebih sebelum tidur, saya juga suka melamun, waktu diangkot, melihat orang lagi naik motor dan sebagainya. Pernah saya melamun sampai kelewatan tempat untuk turun, mau nggak mau harus jalan kaki.

Mbak Dee, memberikan tiga tips untuk penulis pemula, pertama latihan menulis setiap hari, kedua membuat deadline, ketiga banyak mengikuti workshop, atau pelatihan menulis.

Tipsnya sangat bermanfaat sekali. Mbak Dee juga hanya menulis sesuai dengan minatnya. Mbak Dee minatnya ke fiksi ilmiah popular. Dan menariknya mbak Dee tidak punya satu sosok yang dijadikan sebagai inspirasi untuk menulis, menurutnya dia mendapatkan inspirasi dari berbagai sosok. Menurut mbak Dee, deadline adalah berkah.

0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB