Narkoba Merusak Generasi Masa Depan Bangsa

Sabtu, 09 Mei 2015 0 Comments

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya, narkoba juga memiliki banyak nama, termasuk napza, yaitu singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif, yang dapat menimbulkan kecanduan. Zat adiktif terdapat dalam rokok juga, dan saya tidak suka dengan asap rokok. Tapi disini saya akan membahas mengenai narkoba.

Sebenarnya narkoba itu awalnya untuk membius pasien, ketika mau dioperasi. Tetapi disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga persepsi mengenai obat-obatan itupun berubah. Jadi narkoba merupakan obat-obatan berbahaya, dapat menimbulkan kecanduan bagi yang menggunakannya.

Narkoba sangat merusak generasi masa depan bangsa, tadi kita sudah mengetahui mengenai narkoba. Kita pasti sudah melihat diberita, tentang negara Indonesia yang saat ini berada dalam kondisi darurat narkoba, dan tentunya hal ini menjadi ancaman yang sangat serius bagi masa depan bangsa. Sepertinya narkoba ini akan menghancurkan bangsa Indonesia, jika tidak dicegah bisa berakibat fatal, karena "Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati" tentunya. 

Kita juga tahu, bahkan di dalam penjara pun, pengedar narkoba masih sanggup mengedarkan narkoba. Bayangkan! Di dalam penjara, yang banyak polisi, masih bisa mengedarkan narkoba? Ini merupakan hal yang sangat mengerikan. Banyak pemuda yang akhirnya menjadi sasaran, karena pemuda merupakan sasaran empuk bagi pengedar. Sebenarnya tidak hanya pemuda, bahkan anak kecil pun bisa saja menjadi sasaran.

Narkoba merusak masa depan, contohnya, ada pemuda yang sudah kecanduan narkoba, padahal dia mahasiswa, apa yang akan terjadi? Pastinya kuliahnya kacau, kemudian menjual apa saja, atau bahkan menjadi pengedar narkoba, agar tetap dapat membeli narkoba. Tidak bisa membanggakan kedua orangtua, menjadi aib bagi keluarga, dan sebagainya. Tentunya dampaknya negatif sekali, lalu apa yang harus dilakukan?

Dipenjara? Bukan, sebaiknya korban penyalahgunaan narkoba di rehabilitasi. Dan juga ada kemauan yang kuat dari pengguna narkoba itu sendiri. Karena biasanya yang terjadi, ketika korban penyalahguna narkoba direhabilitasi, kemudian setelah keluar dari tempat rehab, tiba-tiba dia menjadi pencandu narkoba lagi, maka dari itu kita harus mendukung gerakan dari BNN yaitu gerakan "Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba". Agar nantinya banyak penyalahguna narkoba yang sembuh.


Kalau untuk pengedar narkoba, sebaiknya menurut saya dihukum mati, terserah caranya, ditembak, digantung dan sebagainya. Kenapa? Karena pengedar yang menyebabkan banyak orang yang menjadi pengguna narkoba. Jika pengedar narkoba dipenjara, seperti yang ada diberita, maka pengedar masih bisa melakukan hal yang biasa ia lakukan, di dalam penjara.

Indonesia sepertinya sekarang menjadi target tujuan narkoba. Narkoba dapat masuk ke Indonesia melalui jalur darat, laut maupun udara. Sepertinya polisi dan BNN, harus bekerja ekstra keras, agar narkoba tidak dapat masuk ke Indonesia. Narkoba yang masuk ke Indonesia, biasanya narkoba kualitas rendah, tapi tetap saja harganya di Indonesia lumayan mahal.

Hal itu menyebabkan para pengguna narkoba harus menjadi pengedar, agar tetap mendapatkan narkoba. Maka jaringan pengedar narkoba harus diputus, yaitu dengan cara hukum mati. Tapi hukum mati kan melanggar HAM? Menurut saya tidak, jika pengedar tidak dihukum mati, ia pasti akan menghancurkan generasi masa depan bangsa. Bayangkan satu pengedar narkoba misalnya, membuat 100.000 orang menjadi pencandu narkoba, bukankan itu merusak sekali?

Membuat 100.000 pemuda kehilangan masa depannya. Orang yang menjadi pencandu narkoba, sama seperti orang yang masih hidup, tetapi tidak memiliki jiwa. Bagaimana bangsa Indonesia mau maju, jika masa depan bangsa diserahkan oleh generasi yang seperti itu? Bagaimana Indonesia bisa menjadi bangsa yang terdepan, kalau generasi masa depan bangsa terbelakang? Generasi masa depan, menentukan bangsa Indonesia kedepannya.

Padahal saat ini negara Indonesia sedang produktifnya, kenapa? Karena saat ini pemuda sedang banyak-banyaknya. Saat ini populasi pemuda sedang ada pada puncaknya. Bayangkan jika pemuda yang sedang banyak-banyaknya ini, justru seperempatnya atau setengahnya rusak? Tentunya bagaimana nasib masa depan bangsa kita?

Narkoba merusak generasi masa depan bangsa, tentunya narkoba dapat dicegah melalui setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Menurut saya SD, merupakan jenjang pendidikan paling vital. Sebaiknya untuk para orangtua, agar memasukkan anak ke dalam SD yang bernuansa Islami. Karena SD adalah dasar pendidikan, jika diibaratkan dengan bangunan, tentunya dengan dasar yang kuat, pastinya akan membuat bangunan sulit untuk dirobohkan.

Jadi sosialisasi mengenai narkoba dapat dilakukan disetiap jenjang pendidikan. Ancaman penyalahgunaan narkoba bisa terjadi dimana-mana. Maka dari itu kita harus tetap hati-hati dan waspada terhadap lingkungan sekitar. Kemudian pilih teman yang baik, dan sahabat yang jujur. Narkoba harus menjadi musuh kita semua, karena narkoba merusak generasi masa depan bangsa.




Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045, Badan Narkotika Nasional (BNN) melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) bersama kementrian dan lembaga lainnya sudah mencanangkan tahun 2015, sebagai tahun gerakan merehabilitasi 100.000 penyalahgunaan narkotika.
 
Saat ini bangsa kita berada dalam kondisi darurat narkoba. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik, harus mencegah agar penyalahgunaan narkoba tidak berkembang, karena "Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati." Raihlah masa depan yang baik, kemudian membanggakan kedua orangtua, sahabat, teman, guru, dosen, dan tetaplah menjadi orang baik.

"Bagaimana bangsa ini mau maju? Jika narkoba saja masih merajalela, masa depan pemuda direnggut, kemudian bangsa ini menjadi hancur berkeping-keping. Narkoba harus segera dihentikan, agar masa depan bangsa tetap cemerlang."

Jangan lupa kunjungi juga ya website Hansel.id : Dus Makanan Terbaik di Indonesia 

0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB