Mengenai Ideologi Negara

Kamis, 18 Juni 2015 0 Comments

Saya suka sekali dengan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Alasannya banyak, karena dosennya baik dan ngajarnya asyik, karena pelajarannya dan yang paling penting karena ketika UAS, ngisi soalnya dengan mengarang bebas. Asyik sekali, mengisi soal ujian sambil mengeluarkan argumentasi-argumentasi saya, tentunya didasari dengan penjelasan yang diterangkan oleh dosen. Bukan sembarangan asal jawab, tidak. Melainkan penjelasan dosen dan argumen dari tokoh terkenal berpendapat, saya hafal, kemudian saya tambahkan argumentasi saya sendiri. Nilainya didasarkan pada, semakin banyak yang ditulis, semakin tinggi nilainya. 

Sebelum UAS, saya presentasi mengenai ideologi, saya akan terangkan sedikit mengenai ideologi. Jadi ideologi itu adalah cita-cita, gagasan, ide, paham, pemikiran, konsep. Ideologi Negara adalah seperangkat pemikiran atau konsep mengenai negara/masyarakat yang dianggap paling baik. Definisi lainnya, ideologi negara adalah perangkat atau ajaran atau gagasan, yang di dalamnya terdapat kumpulan nilai suatu sistem, yang berkaitan dengan masalah keduniaan, disusun dalam satu aturan, sebagai pedoman kenegaraan atau politik.

Ideologi pancasila tidak hanya dijadikan sebagai kajian dan wacana pikiran, akan tetapi diaplikasikan dalam kenyataan di masyarakat, guna mewujudkan Masyarakat Pancasila yang dicita-citakan. Disebutkan bahwa Pancasila sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, pandangan hidup dan dasar negara. Seluruh sebutan itu menunjukkan betapa tingginya kedudukan Pancasila di dalam kehidupan kita sebagai bangsa.

Bila selanjutnya kita meninjau Pancasila dalam rangka ketepatannya sebagai ideologi bangsa, maka masalahnya sangat tergantung kepada ketahanan bangsa dalam mengembangkan ideologi tersebut. Ternyata daya tahan ini telah dibuktikan dalam sejarah sampai dewasa ini. Akhirnya kita menyadari, bahwa ideologi itu menyangkut masalah pelaksanaan, dengan demikian, maka peranan manusia sebagai pendukung ideologi itu sendiri, sangat menentukan dalam usaha menjadikannya sebagai suatu realitas hidup (living reality).

0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB