Saya terkadang begitu frustasi jika ada pekerjaan menumpuk didepan mata, tapi ini bukan hanya soal pekerjaan, maupun hal-hal lain yang ingin dilakukan tetapi sulit. Saya akan memikirkan bagaimana melakukannya. Kalau tidak tahu maka akan menjadi malas, dan akhirnya tidak bergerak. Cuma dipikirkan dan tidak ingin dilakukan, begitu terus. Ada cara menghadapi ketakutan, yaitu dengan pasrah.
Hadapi ketakutan dengan kepasrahan. Sebab kalau takut terus
kapan majunya? Saya takut sekali berenang, untuk masuk ke dalam air. Hidung dan
kuping saya lalu terisi air. Tapi kata adik saya, “pasrah saja.” Tidak perlu rasa
takut yang besar itu dilawan, cukup dengan pasrah. Ternyata ketakutan yang ada
tidak seburuk yang dibayangkan. Saya pun jadi suka berenang. Sebab dalam air
ada penuh dengan kenyamanan, keheningan, dan kekosongan. Seakan-akan hanya diri
kita sendiri berada dalam kegelapan dan kehampaan. Menjadi terisolir dari
dunia luar. Maka percayalah pada dirimu sendiri, ambil langkah, dan majulah pelan-pelan
dan diam-diam.
Untukmu yang sedang memikirkan masa depan. Entah berapapun
umurmu. Kerja bagus, bahwa kamu sudah melewatinya dengan baik. Meski saat
ini banyak yang tak sesuai dengan ekspektasimu. Kamu perlu yakin bahwa hari ini
kamu bisa bahagia. Kamu sudah menjalankan dan melakukannya dengan baik.
Penyesalan yang kamu rasakan saat ini sebagai tanda kamu berproses dengan
baik. Kamu hebat berani mengatakannya. Kamu telah bangga sebab melewatinya.
Serta kamu bagus karena sudah berhasil melakukan, dan mencapainya.
Walaupun tulisan-tulisannya berlabel Ramadan tapi tidak selalu
membahas tentang bulan Ramadan dan Islam. Karena nama itu penting. Jadi supaya bisa mengingat momennya, kalau tulisan ini tentang kejadian di bulan Ramadan. Sebab nama memberikan
nilai. Saya jadi ingat bagaimana menyenangkannya berbuka puasa bersama
keluarga, sahur bersama. Lalu kemudian ada acara berbuka juga bersama rekan
kerja.
Berjalan kaki saat pulang kerja dan menikmati kehidupan dalam keadaan kelaparan. Kita sering lupa bahwa banyak orang yang menahan lapar saat sedang bekerja. Bukan karena mereka tidak membawa makanan atau belum waktunya makan siang. Tapi karena ia tidak memiliki uang membeli makan, atau uangnya tidak mencukupi untuk membeli makanan. Dan dengan berpuasa kita dapat merasakan perasaan itu. Mudah-mudahan semakin banyak orang berbagi kebaikan terhadap sesama, sehingga kehidupan ini akan menjadi selalu damai dan tenteram. Oh iya jika ada kritik, saran, pertanyaan, dapat dikirimkan melalui email aldirahman108@gmail.com. Hopefully can answer and write it for you.
0 Comments:
Posting Komentar
Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.