Ramadan Hari Keduapuluhenam

Sabtu, 06 April 2024 0 Comments

 

Image by Peggy und Marco Lachmann-Anke from Pixabay

Memulai itu sulit, mempertahankannya pun juga sulit, dan mengakhirinya pun tak semudah itu. Tapi kalau kita nggak mulai, kita sebaiknya menghindari khayalan, akibat tak memulainya. Jangan pingin kayak gini kayak gitu, tapi nggak mau mulai-mulai. Hingga akhirnya terus ditunda, dan tak bergerak. Sebab kemajuan sekecil apapun merupakan proses, asalkan kita tekun melakukannya. Karena besar itu dimulai dari kecil.


Ketertinggalan dan seperti tertinggal, itu hanyalah perasaan kita. Padahal startnya berbeda-beda, bekal dan peralatannya pun berbeda, kisahnya berbeda, pengalaman dan momen yang dihadirkan pun beda. Tapi mungkin ada satu yang sama, kita sama-sama sedang berjuang. Merasa tertinggal ialah hal wajar. Yang penting tidak perlu putus asa dan frustasi berlebihan. Sebab perjuangan itu bukan dalam waktu yang sebentar.


Oh iya saya tidak mendengar suara azan sewaktu berada di halte dekat kantor. Padahal banyak orang beraktivitas disini, lalu lalang mobil dan motor. Tapi sayang masjid jauh, berada di pedalaman. Suara ambulans yang terdengar melewati kerumunan mobil yang berhenti sejenak. Sepertinya bekerja itu memang menyenangkan. Untuk yang belum bekerja, semoga kamu cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu.


Cedera hamstring yang terjadi pada pesepakbola, sepertinya terlihat begitu kesakitan. Saya juga pernah kram, padahal saya bukan pesepakbola. Tapi kram dibagian hamstring itu rasanya sakit sekali. Rasanya tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Soalnya sakit dibagian itu akan cukup lama hilangnya. Rasanya seperti kaki menjadi kaku, dan ada otot yang ketarik. Apalagi jika dibagian calf strain juga kadang-kadang kram. Sepertinya saya perlu meluruskan kaki, supaya tidak kram.


Hati-hati buat kamu yang membawa motor, yang penting tidak celaka. Sebab keselamatan yang utama, dibanding kesalahpahaman. Yang penting paham dengan ada yang didepan. Terkadang orang yang terbiasa dengan suatu hal, sulit melawan kebiasaannya. Karena sudah biasa bawa motor, menganggap semua orang bisa bawa motor juga. Padahal belum tentu. Bisa saja ada yang mengantuk bawa motornya. Bisa saja itu pertama kalinya dia pergi ke jalan raya. Jadi lebih berhati-hatilah.


Terkadang cendera mata atau oleh-oleh itu bisa menyenangkan, sebab ia gratis. Apalagi ornamen yang begitu detail, membuat kita terpana. Seperti sebuah hal yang elite. Secara harfiah atau defisini, cendera mata itu hadiah, oleh-oleh, kenangan yang dibawa saat sudah mengunjungi suatu tempat. Jadi oleh-oleh memang bisa membawa kenangan dari tempat tersebut. Dengan memandang oleh-oleh, kita jadi bisa merasakan sebuah budaya baru yang dibawa dari tempat asalnya. Semoga tulisan yang tak jelas strukturnya ini bisa bermanfaat untukmu. Terima kasih sudah membaca.

0 Comments:

Posting Komentar

Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB