Saya rasanya agak berat rasanya berpisah dengan bulan
Ramadan. Meski hal itu tentunya akan terjadi. Berat, karena suasananya terasa
lebih nyaman. Saat Ramadan lebih hangat dan menentramkan. Meskipun tetap sama
macetnya kalau pulang kerja, kecuali di jam-jam tertentu saat orang berhenti
dan berbuka puasa dijalan. Dan menghabiskan banyak waktu dijalan untuk pulang
kerja, jadi istilah tua dijalan pun tepat sebetulnya.
Apa rasanya menjadi lebih tua, mungkin terasa lebih
menakutkan. Menyesali ketakutan yang melahap keberanian-keberanian hingga
akhirnya harus tersingkirkan oleh keadaan pula. Percayalah dan lihat hal yang
ada disekeliling kita. Banyak yang lebih tua, bisa jadi ia terlihat menyesali
kesempatan yang dibiarkannya hilang dahulu, akibat dari enggan mengganti
kebiasaan buruk dengan yang baik.
Ia pun tidak lagi pasrah menuju pada kebaikan, tapi pasrah
menatapi nasib dan dunia yang semakin lama semakin kehilangan esensi dan
empati. Ketika terlalu takut untuk memulai. Mungkin kita akan menyesalinya
dikemudian hari. Entah baik ataupun buruk, seharusnya kita pasrah pada hal yang
ingin dilakukan.
Tidak hanya melakukan kebaikan tetapi juga mencegah
keburukan. Hal yang seringkali diacuhkan. Karena ketakutan akan dihakimi oleh hukum sosial yang semakin lama semakin lemah, mendiamkan keburukan. Semakin acuh, tidak lagi
mengucapkan salam pada orang yang tidak dikenal. Orang asing kini semakin asing,
seperti robot. Urusanmu-urusanmu sendiri, buat apa aku bantu.
Lagi pula banyak orang yang ditolong dan dibantu pun semakin kurang ajar,
mudah memanfaatkan kebaikan yang diberikan, sehingga orang jadi trauma membantu.
Padahal membantu orang lain harusnya kebaikan, tapi membantu malah dibunuh,
ikut campur urusan orang malah dibunuh, ucapan yang bikin sakit hati, dibunuh,
ada dendam, dibunuh, sekarang nyawa manusia menjadi tidak berharga.
Mungkin orang yang berusia tua melihat dunia yang semakin
acuh ini malah tersenyum, sekarang nyawa tidak lagi berharga, dan sebentar lagi
akan segera pergi dari dunia. Meski banyak penyesalan yang dilalui, meski
ada pengorbanan yang dilakui, dan banyak ketakutan yang dihadapi, penyesalan kini jadi memori, untuk yang manis-manis.
Pasangan yang menjadi tua dan menyesali banyak hal bersama
ialah sebagai kegembiraan, bagaimana kemudian menanggapi dan melalui, belajar
dari kesalahan penyesalan orang-orang yang lebih berumur darinya dan telah melewatinya,
sehingga bisa lebih mengurangi rasa penyesalan. Terutama bagi yang muda tatkala
berumur nantinya, semoga.
Selamat hari raya Idul Fitri, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Kita kembali untuk maju menjadi lebih baik. Lebaran kali ini bisa jadi terlihat biasa saja. Tapi memang tetap saja banyak yang berbelanja. Ditengah harga kebutuhan yang tidak eksotik. Semoga kamu menyukai makanannya.
Jika ada kritik, saran, pertanyaan, dapat dikirimkan melalui email aldirahman108@gmail.com.
0 Comments:
Posting Komentar
Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.