Ramadan Hari Kedua

Rabu, 13 Maret 2024 0 Comments

Puasa di hari kedua, tentunya saya perlu mencoba salat berbeda dengan masjid biasanya. Supaya bisa mencoba hal baru. Karena kita perlu penyegaran pikiran yang kaku, akibat melakukan kerjaan yang monoton, caranya dengan mencoba melakukan hal yang baru.


Di bulan ini tentunya akan ada banyak hal yang bisa membuat kita marah, dan kita perlu untuk menahan amarah kita. Karena sekalinya kita bersuara dan bertindak disaat marah, akan ada penyesalan setelahnya. Sebab tidak bisa mengendalikan rasa marah, yang menguasai diri seutuhnya. Apalagi kalau pulang kerja, macet, berdesak-desakan. Dimana kadang orang korslet pikirannya, akibat keletihan dan kepenatan yang terakumulasi sekian lama, hingga almost tumbang di jalan, hehe..


Lagi pula kita hidup pasti melakukan kesalahan. Kesalahan orang lain yang dibebankan kepada kita, sebenarnya ada keadaan dimana kita bisa mengubahnya, tetapi kita memilih diam saja. Hingga akhirnya kita kesal, protes, padahal itu kesalahan kita juga. Dengan menyalahkan diri sendiri, kita bisa bertumbuh, ini konsep yang saya ambil dari Pandji Pragiwaksono di Youtubenya, playlist Work Life Trampoline, bahwa salahkan diri kita supaya kita bisa bertumbuh, walaupun itu salah orang lain tapi ada keadaan dimana kita bisa mengubahnya, yang berarti itu kesalahan kita juga. Ada peluang untuk mengubah keadaan, jadi kemampuan menyalahkan diri ini yang membuat kita maju, dengan tidak menggantungkan kesalahan pada orang lain, jadi salahnya dikita. Lalu introspeksi dan berkontemplasi diri.


Foto lagi jalan, wkwk


Kenapa ada orang yang bisa menghasilkan karya secara konsisten, possibly karena dia melakukan apa yang mesti dilakukan. Ia melakukan setiap hari, mau tidak mau. Karena memang kerjaan yang banyak itu harusnya dikerjain, bukan dipikirin. Kalau kerjaan dipikirkan terus kapan selesainya? Maka kalau salah dan dimarahin atasan, itu risiko bekerja. I am completely serious, that's a risk. You can face them anymore.


Jadi risiko bekerja yaitu salah, dan pastinya tidak bisa easily menyalahkan yang lain jika ingin bertumbuh tadi. Sebenarnya dimarahin itu karena kita melihatnya dari sudut pandang kita. Ah dimarahin mulu, bikin kesel aja. Padahal memang kesalahan itu berdampak buruk bagi atasan, dimana atasan itu juga pastinya memiliki atasan. Yang mau tidak mau harus bekerja sambil mengawasi bawahan, dimana ia tidak punya cukup waktu untuk mengontrol bawahan sepenuhnya. Generally jika bawahan melakukan kesalahan akan dimarahin. Tapi tentunya menahan amarah itu lebih baik, dan menjadi latihan di bulan Ramadan ini. Kira-kira kalau kamu marah, apa yang biasanya kamu lakuin untuk mengendalikannya? Komen dibawah dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk kamu.

 

0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB