Ramadan Hari Kesepuluh

Kamis, 21 Maret 2024 0 Comments

 

Photo by Pixabay from Pexels

Sudah hari kesepuluh, sebentar lagi lebaran, nice. Oh iya, saya berbuka puasa bersama hari ini. Dengan gorengan dan es lagi, setelah sekian lama. Lagipula keduanya merupakan kombinasi terbaik untuk membuat gatal kerongkongan. Ditambah dengan mie ayam dingin. Kenapa ya berbuka saja membutuhkan makanan yang bisa menaikkan mood, bukan malah menurunkannya? Menurut saya berbuka puasa bersama kadang menyenangkan, kalau makanannya enak.


Kita memang bukan siapa-siapa, bukan apa-apa, dan tidak masalah juga, tapi kita seharusnya spesial bagi diri sendiri, bagi yang menyayangi kita. Sementara yang tidak mempedulikan kita, nggak usah pusing-pusing, kita tidak perlu memperdulikan mereka, kadang kita suka ingin dipedulikan orang-orang yang mengacuhkan kita. Menganggap bahwa kita tidak sepenting itu. Sepintar apapun kita tetap saja akan ada menganggap kita bodoh. Kita memang suka penasaran pada hal-hal tertentu, bukan berarti kita mesti tahu segalanya.


Tidak semua momen harus diabadikan dengan foto. Kadang hanya perlu dilihat dan dinikmati. Momen bisa hilang esensinya kalau difoto atau divideo. Saya tahu bahwa ada beberapa momen yang ingin disimpan. Tapi tidak perlu sampai semuanya. Dan juga tidak perlu semua orang tahu. Kita bisa membagikan hal-hal yang menurut kita pantas untuk dilihat. Tidak semua orang menyukai kita. Serta tidak semua orang akan memberitahu kita hal yang perlu dilakukan. Hanya orang-orang penasaran yang akan melihat status kita. Eventually, you are very sorry.


Bukannya saya tidak ingin memberikan pinjaman uang, ketika ada seorang  teman yang memintanya, tapi itu sama dengan bunuh diri. Memang ibarat yang agak kejam, tapi saya masih belum bisa menemukan kata yang pas untuk memanifestasikan itu. Kalau di dalam game saya memang tipe rela berkorban, tapi kalau di dunia nyata saya perlu berpikir keras, sebab saya perlu bertahan hidup juga, perlu berjuang. Kalau uang atau energi kehidupan itu saya bagi, biasanya dalam tahap yang bisa ditolerir. Biarpun saya suka berbagi dan berkorban, tentunya dalam batas dimana saya bisa bertahan hidup ditempat yang keras ini. Dunia ini keras dan tidak adil, jadi biasakan dirimu. Sehingga saya masih perlu berpikir akan hal itu. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kamu.


0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB