Ramadan Hari Keenam

Minggu, 17 Maret 2024 0 Comments

 

Photo by Lukas Rychvalsky from Pexels

Hari Sabtu dan Minggu tentu banyak orang yang jalan-jalan menggunakan busway. Orangtua, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, anak-anak, saling berkeliling Jakarta. Mereka naik busway untuk jalan-jalan, saya naik busway untuk bekerja. Dan sebagian orang pasti naik busway untuk bekerja juga. Kalau weekend tidak ada bus ekspress. Jadinya tidak bisa langsung ke halte tujuan. Ada juga anak-anak sekolah yang naik busway. Sepertinya ingin menghemat, daripada menyewa bus sendiri. Lagipula akses busway ini bisa kemana-mana, jadi memang memudahkan.


Saya ingin mengatakan bahwa Busyway merupakan sebutan yang cocok. Ia tidak ramah ke orang tua. Padahal sudah jelas kursi prioritas itu diperuntukkan bagi lansia, wanita hamil, anak-anak, dan disabilitas. Tapi peran untuk lansia seakan diabaikan dan dimarginalkan. Ada kakek-kakek yang masih berdiri dan tidak ada yang mau memberikan kursi. Ketika diminta untuk berdiri, dia mengamuk dengan alasan sudah duduk lebih dulu. Tidak mau menyerahkan singgasananya. Seakan-akan itu kursi milikinya sendiri. Tentunya masih banyak orang baik, yang rela menyerahkan singgasananya. Sayang kesadarannya masih butuh peningkatan.


Setelah pulang dari busway, biasanya saya menunggu untuk dijemput menggunakan motor. Kalau tidak ada yang menjemput saya naik gojek. Karena kalau jalan kaki, sekitar tiga km. Tidak terlalu jauh, tapi cukup membuat penat. Sebab dari busway pun berdiri terus, ditambah dengan jalan kaki yang lumayan jaraknya, dan juga tas yang berat. Sukses membuat saya berolahraga. Apalagi motor-motor pada nggak peduli dengan pejalan kaki, jalan kaki di jalan yang penuh dengan orang jualan, jadi space untuk jalan kaki pun perlahan memudar. Aneh rasanya sedikit yang jalan kaki.


Mengasihani pejalan kaki, memang pasti pernah tersirat dipikiran kita, mindset demikian. Kasihan dengan yang orang yang jalan kaki. Seakan-akan jalan kaki itu sama halnya dengan miskin. Bisa dibilang benar, karena tujuannya pasti untuk berhemat. Tapi ada salahnya juga, sebab ada orang yang berjalan kaki karena butuh bergerak, olahraga, jalan itu menyehatkan jantung, membuat sirkulasi darah ke otak menjadi lancar.


Dengan jalan kaki, kita dapat mengurangi stress. Bergerak itu membuat mood jadi lebih baik. Kalau bisa sih banyak orang yang mulai mengurangi naik motor. Misal untuk anak-anak jalan kaki sajalah, untuk orang tua baru naik motor. Ini yang muda naik motor, jarang bergerak, nanti sakit. Neither ride nor run, just walk. Kalau kurang gerak itu jadi malas. Padahal malas itu menyebalkan dan menimbulkan banyak penyakit lain. Caranya biar nggak malas, tentu saja dengan bergerak. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kamu.


0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB