Ramadan Hari Keenambelas

Rabu, 27 Maret 2024 0 Comments

 
Gambar oleh RitaE from Pixabay

Saya menerima sembako dari kantor. Sepertinya setiap kantor memang memberikan sembako dan THR bagi karyawannya. Dan itu memang bagus. Berarti memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Bukan berarti pelit ke karyawan, dengan tidak memberikan sembako. Tapi itu bisa karena perusahaan yang belum mampu mengatur keuangan. Perusahaan yang alur keuangannya masih belum jelas. Memang membutuhkan waktu untuk bisa memperjelas pemasukan tersebut.


Saya paling tidak suka kalau ada yang membakar sampah. Di dekat rumah, ada yang membakar sampah. Disekeliling, semuanya membakar sampah. Baik itu sampah dedaunan maupun sampah lainnya. Seperti tidak ada cara selain dibakar. Karena enggan membayar iuran sampah, jadinya sampah dihancurkan sendiri. Tapi karena bingung caranya, lalu dibakar saja. Dan asapnya yang dibikin napas sesak itupun dibiarkan berkeliaran dimana-mana.


Oh iya, kenapa ya orang pede sekali membaca selawat dan ayat Al-Qur’an dispeaker luar? Masalahnya yang baca suaranya serak-serak basah, pelafalannya masih belum jelas, dan kurang menyenangkan untuk didengar. Tapi dengan pedenya, seakan-akan bisa mendapatkan pahala dengan menyebarkan kebaikan. Padahal ia sebenarnya menganggu orang yang ingin beristirahat. Bayangkan, orang sudah lelah dijalan, bermacet-macetan, ingin beristirahat dirumah mendengar suara yang tidak menyenangkan untuk didengar. Yang ada bukan hidayah yang datang, tapi perasaan benci. Kebenaran yang dibawakan dengan cara yang salah, itulah kesalahan. Minimal speakernya diperbaiki, atau menggunakan speaker dalam saja. Kalau ingin menggunakan speaker luar, pilih yang suaranya enak didengar, dan bunyinya tidak terlalu keras menyembur keluar, seakan-seakan mesti seluruh penjuru dunia tahu.


Ada orang meminjam barang dan tidak dikembalikan. Menurut saya itu karena dia tidak menganggap barang yang dipinjamnya sebagai barang orang lain, melainkan barang miliknya sendiri. Oleh karenanya, ia pun menaruhnya dimana saja. Ia tidak merasa perlu mengembalikannya. Waste time, dia pikir barang itu hak miliknya, jadi ia bisa menggunakannya sepuas semau dia sendiri. Not efficient untuk membeli, lebih baik pinjam. Kalau rusak pun tidak masalah, sebab itu bukan kewajiban baginya mengganti dan bukan keharusan baginya untuk membeli. Yah orang seperti itu akan ada, sebab kita butuh melatih kesabaran.


Saya masih suka berpikir, melihat orang lalu lalang, dan duduk sambil melamun. Sebab hal itu bisa meredakan ketegangan dipikiran. Sudah kaki kram terlalu banyak duduk, pulangnya terlalu banyak berdiri. Sepertinya butuh think different, supaya terhindar dari kelelahan. Semoga tulisan ini bermanfaat untukmu.


0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB