Ramadan Hari Ketigabelas

Minggu, 24 Maret 2024 0 Comments

 
Photo by Inzmam Khan from Pexels

Kita belajar sedikit demi sedikit, setiap hari. Sebab belajar membutuhkan proses. Kalau ingin cepat-cepat buat apa jika nantinya tidak paham. Buat apa ingin melewati suatu hal dengan tergesa-gesa. Lebih baik bertumbuh sedikit setiap hari. Seperti tanaman yang setiap harinya bertumbuh meskinya nol koma centimeter. Tetapi hari-hari berlalu, dan tanaman itu pada akhirnya akan lebih tinggi dari sebelumnya.


Terkadang kita ketakutan duluan sehingga tidak berani-berani. Cepat sekali takut, cemas, dan khawatir pada hal yang sebenarnya tidak semenakutkan itu. Saya pernah gugup saat berbicara di depan kelas, ternyata tidak semenyeramkan itu. Memang cemas karena banyak mata yang melihat, tetapi sebenarnya jika diperhatikan lebih banyak yang tidak peduli. Ada yang main handphone, ada yang mencorat-coret kertas, ada yang melihat keluar jendela. Jadi kita tidak perlu merasa bahwa akan banyak yang memperhatikan. Fokus kepada yang satu-dua orang yang memperhatikan saja.


Kemudian saat saya belajar naik motor. Saya diajarkan oleh adik saya. Sebenarnya saya bisa naik sepeda, tapi belum bisa naik motor. Karena menurut saya agak menakutkan. Motor berat dan sulit mengendalikan bagian gasnya. Setelah sebulan diajari, akhirnya saya bisa mendapatkan feeling saat menarik gas. Feeling saat ada orang yang tiba-tiba menyalip. Then saat saya lupa menggunakan lampu sen sampai diklakson oleh mobil belakang. Atau saya yang tiba-tiba berbelok padahal tidak melihat sekitar. Banyak hal yang menakutkan memang, tetapi jika saya terus ketakutan maka bisa naik motor hanyalah sebuah angan belaka.


Saat saya belajar berenang. Lagi-lagi saya diajarkan oleh adik saya. Yang tadinya ketakutan didalam air penuh kegelapan, menjadi menyukai waktu berenang. Sebab didalam air ada ketenangan, kedamaian. Dari yang tadinya menakutkan menjadi suka. Dari yang tadinya bayangan buruk, menjadi tidak seburuk yang dibayangkan. Bisa jadi hal-hal yang menakutkan dipikiran kita, pada kenyataannya tidak terlalu buruk. Bisa jadi hal yang kita takutkan itu akan menjadi hal yang disukai.


Oh iya, kadang saya terlalu cepat memutuskan suatu hal. Saya terlalu tergesa-gesa untuk menentukan hal yang penting tanpa mengeceknya terlebih dahulu. Bahwa Rasulullah Saw. pun perlu mengecek kebenaran dari berita yang disampaikan. Tabayyun, tidak menghakimi sebelum tahu persoalannya. Seringkali masyarakat sudah kepanasan duluan mendengar hal yang sebenarnya masih perlu dikonfirmasi. Semoga kita dapat mengecek sumber daripada permasalahan terlebih dahulu. Terima kasih sudah membaca tulisan ini, semoga bermanfaat untukmu.


0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB