Ramadan Hari Keduapuluh

Minggu, 31 Maret 2024 0 Comments

 
Photo by Jessica Lewis šŸ¦‹ thepaintedsquare from Pexels

Nggak ada ide untuk menulis, dan menunggu inspirasi untuk menulis. Tentunya ide ialah ditemukan dan disimpan. Jadi bukan hanya mencari ketika dibutuhkan, tapi menyimpannya tatkala ia lewat. Sebab benda yang dibutuhkan, kalau dicari-cari biasanya nggak ketemu. Maka ide-ide yang tiba-tiba muncul, sebaiknya diikat dengan menulis di note. Sehingga kita bisa mengembangkannya dikemudian hari.


Kalau menulis itu harus menunggu mood, akan sulit kedepannya. Sebab menulis perlu untuk dipaksa. Sama seperti kerja, yang harus dipaksa untuk menyelesaikannya. Sama seperti tugas, yang harus ditekan untuk menuntaskannya. Kalau dibiarkan, yang ada malah semakin menumpuk. Kalau menumpuk, yang ada malah stres. Lebih baik dikerjakan dulu, meskipun itu hanya sedikit. Sebab sedikit demi sedikit akan selesai kalau dimulai mengerjakannya.


Orang-orang tidak merasa berkewajiban untuk menghargai karya orang lain. Karena ia belum memahami bagaimana proses untuk berkarya. Sebab ia hanya tahu bagaimana menikmatinya. Saya tahu tidak semuanya akan menyukai karya yang kita hasilkan. Paling hanya segelintir yang suka, mungkin satu-dua orang bukan masalah. Jika tujuannya untuk disukai banyak orang, maka itu akan membutuhkan proses yang tidak instan. Jika tujuannya untuk dibaca banyak orang, maka itu memerlukan usaha yang tidak sedikit.


Oh iya, saya berharap kamu tidak langsung setuju dengan tulisan saya ataupun tulisan yang sedang kamu baca. Kamu dapat membuat tulisan sendiri jika memang kesal dengan apa yang kamu baca. Menurutmu seharusnya bukan begitu, maka tuliskan apa yang menurutmu benar. Sebabnya bukan berarti yang kita baca itu 100% persen benar dan sesuai dengan kita. Karena pengalaman setiap orang berbeda.


Maka kamu dapat menuliskan hal yang menurutmu benar. Nanti orang lain akan ada yang tidak setuju denganmu. Hal ini akan mengembangkan pengalaman dan pengetahuan. Sebab setiap orang dapat beradu argumen, pendapat, pikirannya. Nantinya akan semakin seru, karena ada yang tersulut emosinya, seharusnya nggak begini, harusnya begitu. Tapi kalau dia marah duluan sebelum memahami, yah mau bagaimana lagi.


Terkadang orang sudah sedimikian lelah untuk berpikir, karena seharian beraktivitas. Itu bukan hal yang salah jika sebagian besar orang lebih menikmati konten-konten hiburan, video keseharian yang menentramkan, karena memang telah penat untuk memikirkan hal yang berat. Tapi ada juga yang mereka ingin mengembangkan kemampuan untuk bisa berpikir logis. Jadi tentu mempunyai selera yang berbeda. Bisa saja kita membuat tulisan untuk menghakimi mereka yang suka nonton konten hiburan, sinetron, video lucu, tapi akan ada orang yang membantahnya. Dengan membaca tulisannya, kita dapat memahami sudut pandang yang lain, demikian. Semoga tulisan ini bermanfaat untukmu.


0 Comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB