Nggak ada ide untuk menulis, dan menunggu inspirasi untuk
menulis. Tentunya ide ialah ditemukan dan disimpan. Jadi bukan hanya mencari
ketika dibutuhkan, tapi menyimpannya tatkala ia lewat. Sebab benda yang
dibutuhkan, kalau dicari-cari biasanya nggak ketemu. Maka ide-ide yang tiba-tiba
muncul, sebaiknya diikat dengan menulis di note. Sehingga kita bisa
mengembangkannya dikemudian hari.
Kalau menulis itu harus menunggu mood, akan sulit kedepannya.
Sebab menulis perlu untuk dipaksa. Sama seperti kerja, yang harus dipaksa untuk
menyelesaikannya. Sama seperti tugas, yang harus ditekan untuk menuntaskannya.
Kalau dibiarkan, yang ada malah semakin menumpuk. Kalau menumpuk, yang ada
malah stres. Lebih baik dikerjakan dulu, meskipun itu hanya sedikit. Sebab
sedikit demi sedikit akan selesai kalau dimulai mengerjakannya.
Orang-orang tidak merasa berkewajiban untuk menghargai karya
orang lain. Karena ia belum memahami bagaimana proses untuk berkarya. Sebab ia
hanya tahu bagaimana menikmatinya. Saya tahu tidak semuanya akan menyukai karya
yang kita hasilkan. Paling hanya segelintir yang suka, mungkin satu-dua orang
bukan masalah. Jika tujuannya untuk disukai banyak orang, maka itu akan
membutuhkan proses yang tidak instan. Jika tujuannya untuk dibaca banyak orang,
maka itu memerlukan usaha yang tidak sedikit.
Oh iya, saya berharap kamu tidak langsung setuju dengan tulisan
saya ataupun tulisan yang sedang kamu baca. Kamu dapat membuat tulisan sendiri
jika memang kesal dengan apa yang kamu baca. Menurutmu seharusnya bukan begitu,
maka tuliskan apa yang menurutmu benar. Sebabnya bukan berarti yang kita baca
itu 100% persen benar dan sesuai dengan kita. Karena pengalaman setiap orang
berbeda.
Maka kamu dapat menuliskan hal yang menurutmu benar. Nanti
orang lain akan ada yang tidak setuju denganmu. Hal ini akan mengembangkan pengalaman
dan pengetahuan. Sebab setiap orang dapat beradu argumen, pendapat, pikirannya.
Nantinya akan semakin seru, karena ada yang tersulut emosinya, seharusnya nggak
begini, harusnya begitu. Tapi kalau dia marah duluan sebelum memahami, yah mau
bagaimana lagi.
Terkadang orang sudah sedimikian lelah untuk berpikir, karena seharian
beraktivitas. Itu bukan hal yang salah jika sebagian besar orang lebih
menikmati konten-konten hiburan, video keseharian yang menentramkan, karena memang
telah penat untuk memikirkan hal yang berat. Tapi ada juga yang mereka ingin
mengembangkan kemampuan untuk bisa berpikir logis. Jadi tentu
mempunyai selera yang berbeda. Bisa saja kita membuat tulisan untuk menghakimi
mereka yang suka nonton konten hiburan, sinetron, video lucu, tapi akan ada
orang yang membantahnya. Dengan membaca tulisannya, kita dapat memahami sudut
pandang yang lain, demikian. Semoga tulisan ini bermanfaat untukmu.
0 Comments:
Posting Komentar
Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.